Minggu, 24 Maret 2013

Jangan Kebanyakan Makan yang Asin, 2,3 Juta Orang Meninggal karena Garam

(Foto: ThinkStock)Berita

Para peneliti dari Global Burden of Diseases Nutrition & Chronic Disease Group melaporkan hasil analisisnya dalam pertemuan tahunan American Heart Association hari Kamis (22/3) kemarin, yang menyatakan bahwa konsumsi terlalu banyak garam berkontribusi terhadap 2,3 juta kematian akibat serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Peneliti menganalisis data dari 247 survei tentang asupan natrium orang dewasa dan menyelidiki bagaimana asupan natrium dapat mempengaruhi tekanan darah, risiko penyakit jantung, dan kematian dini yang terkait dengan masalah kesehatan tersebut.

Seperti hasil penelitian yang dipresentasikan awal pekan ini tentang minuman manis yang terkait dengan 180.000 kematian global setiap tahun, data asupan garam ini juga menunjukkan sebuah asosiasi, dan bukanlah hubungan sebab-akibat.

"Hubungan tersebut didasarkan pada ekstrapolasi dari pengaruh natrium terhadap tekanan darah, dimana terjadi perbedaan hingga satu milimeter dalam tekanan darah seseorang yang mengonsumsi lebih banyak natrium dibanding orang lain yang diet rendah natrium," terang Steven Nissen, MD, seorang ahli jantung dari Cleveland Clinic, yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Menurut American Heart Association, sekitar tiga-perempat dari penduduk dunia mengonsumsi garam lebih dari dua kali jumlah harian garam yang disarankan. Asupan tinggi natrium tersebut diperoleh dari makanan kemasan, tambahan garam meja, dan bumbu lain seperti kecap yang rata-rata setiap orang mengonsumsi hampir 4.000 mg natrium sehari.

US Institute of Medicine merekomendasikan bahwa seseorang hanya perlu mengonsumsi natrium sebanyak 2.300 mg per hari atau kurang dari 1.500 mg natrium pada orang dewasa yang berusia di atas 51 tahun atau orang dengan risiko hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya.

Lebih dari 75 persen asupan tinggi garam berasal dari makanan kemasan dan makanan cepat saji dan hanya 11 persen saja yang berasal dari garam yang Anda tambahkan pada makanan ketika memasak, menurut U.S. Centers for Disease Control and Prevention, seperti ditulis Everyday Health, Jumat (22/3/2013).

Kurangi konsumsi makanan kemasan atau makanan cepat saji, karena makanan tersebut dimasak dalam jumlah besar dan tentunya ditambahkan garam yang lebih banyak pula. Lebih baik memasak makanan Anda sendiri di rumah, dengan cara ini Anda dapat memastikan sendiri jumlah garam yang Anda konsumsi tidak berlebihan.

Tidak ada komentar: